Asam
urat
v Penjelasan
Yang
di maksud dengan asam urat adalah sisa metabolisme zat purin yang berasal dari
makanan yang di konsumsi, ini juga merupakan hasil samping dari pemecahan sel
dalam darah.
Purin
adalah zat yang terdapat dalam setiap bahan makanan yang berasal dari tubuh
mahluk hidup. Berbagai sayuran dan buah-buahan juga terdapat purin. Purin juga
di hasilkan dari kerusakan sel-sel tubuh yang terjadi secara normal atau karena
penyakit.
Normalnya,
asam urat ini akan di keluarkan dalam tubuh melalui feses dan urin, tetapi
karna ginjal tidak mampu mengeluarkan asam urat yang ada, menyebabkan kadarnya
meningkat dalam tubuh. Hal yang dapat meningkatkan asam urat adalah kita
terlalu banyak mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung banyak purin asam
urat yang berlebih, selanjutnya akan terkumpul pada persendian sehingga
menyebabkan rasa nyeri dan bengkak.
Penderita
asam urat setelah menerima pengobatan yang tepat dapat diobati sehingga kadar
asam urat dalam tubuhnya kembali normal,adalah 2,4 hingga 6 untuk wanita dan
3.0 hingga 7 untuk laki-laki. tetapi karena di tubuhnya terdapat potensi
penumpukan asam urat, maka di sarankan agar di kontrol makanan yang di konsumsi
sehingga dapat menghindari makanan yang banyak mengandung purin.
v Etiologi
Secara umum, penyebab asam urat adalah
terjadinya pemecahan sel terus menerus sehingga menghasilkan asam urat yang
berlebihan. Hal ini tentu saja dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi.
Penyebab asam urat yang lain adalah metabolism tubuh yang kurang
sempurna. Penyebab asam urat bisa juga dari kegagalan ginjal mengeluarkan asam
urat tersebut melalui air seni. Secara tidak langsung, kondisi umum tubuh yang
kurang baik juga dapat menjadi penyebab asam urat. Oleh karena itulah asam urat
lebih banyak diderita orang yang berusia lanjut. Namun demikian tentu saja asam
urat bisa terjadi pada usia yang lebih muda karena gaya hidup yang kurang
sehat.
Meskipun penyebab
asam urat dapat disimpulkan adalah karena terjadinya pemecahan sel secara terus
menerus, penyakit asam urat termasuk
penyakit yang penyebabnya tidak diketahui secara pasti secara klinis. Penyebab
asam urat diduga berkaitan dengan faktor genetik dan faktor hormonal. Hal
inilah yang menyebabkan ketidaknormalan metabolisme tubuh yang merupakan
penyebab asam urat meningkat secara drastis. Namun demikian, efek kebalikan
dari asam urat yang berlebihan juga bisa menjadi penyebab asam urat.
Pengeluaran asam urat secara berlebihan menyebabkan kadar sangat rendah dan
memicu tubuh mengeluarkan kembali yang kadarnya bisa berlebihan dan menyebabkan
asam urat tinggi.
Namun demikian,
penyebab asam urat yang paling utama adalah makanan. Asam urat dapat meningkat
dengan cepat antara lain disebabkan karena nutrisi. Konsumsi makanan dengan
kadar purin tinggi adalah satunya. Purin adalah salah satu senyawa basa organik
yang menyusun asam inti sel yang jika bereaksi dapat meningkatkan asam urat
dengan cepat. Penyebab asam urat sering diasumsikan berasal dari kondisi alami
tubuh, padahal kondisi tubuh yang buruk utamanya terjadi karena pola makan yang
salah. Oleh karena itu, untuk menghindari asam urat, anda harus mulai
memperhatikan berbagai makanan penyebab asam urat untuk anda hindari.
Penyakit darah
dapat juga menjadi penyebab asam urat. Penyakit sumsum tulang dan polisitemia,
misalnya, bisa menjadi penyebab tingginya kadar asam dalam darah yang menjadi
penyakit asam urat. Selain itu, obat-obatan seperti alkohol dalam obat, obat
kanker, dan vitamin B12 pun juga bisa menjadi penyebab asam urat. Penyakit asam
urat singkatnya adalah penyakit yang disebabkan tingginya kadar asam dalam
darah. Oleh karena itu, orang dengan penyakit obesitas dan penyakit gula paling
rentan terhadap penyakit ini.
Penyebab asam
urat sangat beragam dan kesemuanya harus diwaspadai. oleh karena itu,
kepedulian anda terhadap penyebab asam urat tersebut harus ditingkatkan. Gaya hidup sehat dan pola makan yang baik
harus diterapkan untuk menghindari dan mencegah penyakit ini.
v Patofisiologi
Gejala
asam urat berupa nyeri di persendian ini terjadi karena kristalisasi asam urat
yang terbentuk dalam sendi-sendi perifer. Hal ini dikarenakan daerah persendian
tersebut lebih dingin daripada di pusat tubuh. Dalam suhu yang dingin urat
cenderung membeku. Gejala asam urat yang lain yang bisa terjadi akibat
kristalisasi dalam persendian ini adalah rasa kesemutan yang sangat parah.
Gejala
asam urat lainnya biasanya ditandai dengan gejala berikut ini :
·
Badan pegal pegal dan sering
merasa kecapaian.
·
Rasa Kesemutan dan linu yang
sangat parah
·
Nyeri otot, persendian lutut,
pinggang, punggung, pinggul, pundak dan bahuSendi yang terkena asam urat
terlihat bengkak, kemerahan, panas dan nyeri luar biasa pada malam dan pagi.
·
Sering buang air kecil terutama
malam hari atau pagi hari saat bangun tidur
·
Jika Gejala asam urat ini juga
menyerang pada daerah ginjal maka akan memicu terjadinya kencing batu sehingga
penderita kesulitan untuk buang air kecil
Gejala
asam urat berupa nyeri di persendian ini terjadi karena kristalisasi asam urat
yang terbentuk dalam sendi-sendi perifer. Hal ini dikarenakan daerah persendian
tersebut lebih dingin daripada di pusat tubuh. Dalam suhu yang dingin urat
cenderung membeku. Gejala asam urat yang lain yang bisa terjadi akibat
kristalisasi dalam persendian ini adalah rasa kesemutan yang sangat parah.
asam urat telah
menjadi kronis
Pasien dapat
terkena demam dengan serangan gout akut. Serangan-serangan yang menyakitkan
biasanya mereda dalam hitungan jam hingga hari, dengan atau tanpa obat. Dalam
kasus yang jarang terjadi, serangan dapat berlangsung selama berminggu-minggu.
Kebanyakan pasien dengan gout akan mengalami serangan berulang dari arthritis
selama bertahun-tahun. Jika gejala asam urat telah
kronis, massa gout/nodular kristal asam urat akan tertumpuk di daerah jaringan
lunak tubuh yang berbeda. Meskipun yang paling sering ditemukan sebagai nodul
keras di sekitar jari-jari, di ujung siku, di telinga, dan sekitar jempol kaki
dapat muncul di mana saja di tubuh. Ketika pengerasa kristal muncul di
jaringan, kondisi gout dirasakan seperti kelebihan beban asam urat dalam tubuh
v Diagnosa
Diagnosis seringkali ditegakkan bedasarkan gejalanya yang khas dan hasil
pemeriksan terhadap sendi. Ditemukannya kadar asam urat yang tinggi di dalam
darah akan memperkuat diagnosis. Tetapi pada suatu serangan akut, kadar asam
urat seringkali normal. Pada pemeriksaan terhadap contoh cairan sendi dibawah
mikroskop khusus akan tampak kristal urat yang berbentuk seperti jarum.
Diagnosis didasarkan pada gejala, sejarah kesehatan,
dan sejarah keluarga berkaitan dengan penyakit asam urat:
§ Kadar asam urat dalam darah tinggi (Hyperuricemia)
§ Kristal asam urat pada cairan sendi
§ Lebih dari sekali serangan artritis akut
§ Artritis dialami lebih dari satu hari dengan gejala
sendi bengkak, merah dan hangat
§ Serangan hanya pada satu sendi saja, biasanya ibu jari
kaki, pergelangan kaki, atau lutut.
Untuk mengetahui normal atau tidaknya kadar asam urat dapat dilakukan
pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan dilakukan dengan dua cara, Enzimatik
dan Teknik Biasa. Kadar asam urat normal menurut tes Enzimatik maksimum 7
mg/dl. Sedangkan pada Teknik Biasa, nilai normalnya maksimum 8 mg/dl.
Kadar asam urat normal pada pria dan
perempuan berbeda. Kadar asam urat normal pada pria berkisar 3,5 – 7 mg/dl dan
pada perempuan 2,6 – 6 mg/dl. Bila hasil pemeriksaan menunjukkan kadar asam
urat melampaui standar normal itu, penderita dimungkinkan mengalami
hiperurisemia.
Perjalanan penyakit yang klasik biasanya
dimulai dengan suatu serangan atau seseorang memiliki riwayat pernah cek asam
uratnya tinggi di atas 7 mg/dl, dan makin lama makin tinggi.
v Penatalaksanaan
J Obat
biasa :
ALLOPURINOL
tablet
KOMPOSISI:
Allopurinol 100 mg
Tiap tabel mengandung Allopurinol...........................................100 mg
Allopurinol 300 mg
Tiap tablet mengandung Allopurinol.........................................300 mg
INDIKASI:
- Hiperuresimia primer : gout
- Hiperuresimia Sekunder : mencegah pengendapan asam urat dan kalsium oksalat. Produksi berlebihan asam urat antara lain padika keganasan, polisitemia vera, terapi sitostatik.
DOSIS:
Dewasa: - Dosis 100 - 300 mg perhari.
- Dosis pemeliharaan 200 - 600 mg perhari
- Dosis tunggal maksimum 300 mg.
- Kondisi ringan 2 - 10 mg/kg BB perhari atau 100 - 200 mg perhari.
- Kondisi sedang 300 - 600 mg sehari.
- Kondisi berat 700 - 900 mg sehari.
Anak : 10 - 20 mg sehari atau 100 - 400 mg sehari.
KONTRA INDIKASI:
- Penderita yang hipersensitif terhadap allopurinol.
- Keadaan serangan akut gout.
PERINGATAN DAN PERHATIAN:
- Efek allopurinol dapat diturunkan oleh golongan silisilat dan urikosurik.
- Hentikan kemerahan jika terjadi gejala kemerahan pada kulit atau alergi.
- hentikan penggunaan pada pasien yang mederita kelainan fungsi ginjal atau hiperurisemia asimptomatik.
- Pada penderita kelainan fungsi hati dianjurkan melakukan tes fungsi hati berkala selama tahap awal perawatan.
- Keuntungan dan kerugian harus dipertimbangkan terhadap ibu hamil dan menyusui terhadap bayi dan janin.
- Meningkatkan pemberian cairan selama penggunaan allopurinol untuk menghhindari terjadinya batu ginjal.
EFEK SAMPING:
- Gejala hipersensitifitas
- Reaksi kulit
- gangguan grastointestinal, mual diare,
- Sakit kepada, vertigon, mengantuk, gangguan mata dan rasa.
- Gangguan darah.
INTERAKSI OBAT:
- Dapat meningkatkan toksisitas siklofosfamid dan sitotoksik lain.
- menghambat metabolisme obat dihati(cobtoh: warfarin),
- meningkatkan efek dari azatrioprin dan merkaptopurin,
- memperpanjang waktu paruh klorpropamid,
- Efek allopurinol dapat diturunkan oleh golongan salisilat dan urikosurik.
OVER DOSIS:
Gejala dan tanda keracunan: pusing, mual dan muntah.
Dianjurkan minum yang banyak sehingga memudahkan deuresisnya. Jika dianggap perlu dapat dilakukan dialisa.
PENYIMPANAN
simpan dalam wadahh tertutup rapat, terlindung dari cahaya, pada suhu 15' C - 30'C.
KEMASAN:
Allopurinol 100 mg tablet : Dus isi 10 strip x 10 tablet REG. No.: GKL0708514410A1
Allopurinol 300 mg tablet : Dus isi 10 strip x 10 tablet REG. No.: GKL0708514410B1
tablet
KOMPOSISI:
Allopurinol 100 mg
Tiap tabel mengandung Allopurinol...........................................100 mg
Allopurinol 300 mg
Tiap tablet mengandung Allopurinol.........................................300 mg
INDIKASI:
- Hiperuresimia primer : gout
- Hiperuresimia Sekunder : mencegah pengendapan asam urat dan kalsium oksalat. Produksi berlebihan asam urat antara lain padika keganasan, polisitemia vera, terapi sitostatik.
DOSIS:
Dewasa: - Dosis 100 - 300 mg perhari.
- Dosis pemeliharaan 200 - 600 mg perhari
- Dosis tunggal maksimum 300 mg.
- Kondisi ringan 2 - 10 mg/kg BB perhari atau 100 - 200 mg perhari.
- Kondisi sedang 300 - 600 mg sehari.
- Kondisi berat 700 - 900 mg sehari.
Anak : 10 - 20 mg sehari atau 100 - 400 mg sehari.
KONTRA INDIKASI:
- Penderita yang hipersensitif terhadap allopurinol.
- Keadaan serangan akut gout.
PERINGATAN DAN PERHATIAN:
- Efek allopurinol dapat diturunkan oleh golongan silisilat dan urikosurik.
- Hentikan kemerahan jika terjadi gejala kemerahan pada kulit atau alergi.
- hentikan penggunaan pada pasien yang mederita kelainan fungsi ginjal atau hiperurisemia asimptomatik.
- Pada penderita kelainan fungsi hati dianjurkan melakukan tes fungsi hati berkala selama tahap awal perawatan.
- Keuntungan dan kerugian harus dipertimbangkan terhadap ibu hamil dan menyusui terhadap bayi dan janin.
- Meningkatkan pemberian cairan selama penggunaan allopurinol untuk menghhindari terjadinya batu ginjal.
EFEK SAMPING:
- Gejala hipersensitifitas
- Reaksi kulit
- gangguan grastointestinal, mual diare,
- Sakit kepada, vertigon, mengantuk, gangguan mata dan rasa.
- Gangguan darah.
INTERAKSI OBAT:
- Dapat meningkatkan toksisitas siklofosfamid dan sitotoksik lain.
- menghambat metabolisme obat dihati(cobtoh: warfarin),
- meningkatkan efek dari azatrioprin dan merkaptopurin,
- memperpanjang waktu paruh klorpropamid,
- Efek allopurinol dapat diturunkan oleh golongan salisilat dan urikosurik.
OVER DOSIS:
Gejala dan tanda keracunan: pusing, mual dan muntah.
Dianjurkan minum yang banyak sehingga memudahkan deuresisnya. Jika dianggap perlu dapat dilakukan dialisa.
PENYIMPANAN
simpan dalam wadahh tertutup rapat, terlindung dari cahaya, pada suhu 15' C - 30'C.
KEMASAN:
Allopurinol 100 mg tablet : Dus isi 10 strip x 10 tablet REG. No.: GKL0708514410A1
Allopurinol 300 mg tablet : Dus isi 10 strip x 10 tablet REG. No.: GKL0708514410B1
ISORIC
TABLET
KOMPOSISI :
Isoric 100 Tiap tablet mengandung: Allopurinol..................................100 mg
Isoric'3oo Tiap tablet mengandung: Allopurinol..................................300 mg
Isoric 100 Tiap tablet mengandung: Allopurinol..................................100 mg
Isoric'3oo Tiap tablet mengandung: Allopurinol..................................300 mg
KHASIAT :
ISORIC mengandung allopurinol yang kerjanya mengurangi sintesis asam urat dengan cara menghambat enzim xantin-oksidase yang bertanggung jawab untuk perubahan senyawa-senyawa purin(hipoxantin menjadi xantindan selanjutnya menjadi asam urat,berdasarkan persaingan substrat, dimana Allopurinol mempunyai struktur kimia mirip xantin).Akibatnya kadar asam urat dalam plasma dan air seni menurun dan eksresi (hipo) xantin oleh ginjal dipertinggi. Allopurinol mengalami biotransformasi oleh enzim xantin oksidase menjadi Alloxantin yang juga aklif dengan masa paruh yang lebih panjang dari Allopurinol,itulah sebabnya Allopurinol yang masa paruhnya pendek cukup diberikan satu kali sehari.
INDIKASI :
-
|
Penyakit pirai kronik.
|
-
|
Produksi berlebihan asam
urat.
|
KONTRA INDIKASI :
-
|
Penderita yang hipersensitif
terhadap Allopurinol.
|
-
|
Penderita dengan penyakit hati dan
bone marrow suppression.
|
EFEK SAMPING :
-
|
Reaksi alergi
(demam,menggigil,leukopenia,eosinofilia,artralgia dan pruritus) ruam
makulopapular didahului pruritus,urtikaria eksfoliatif dan lesi
purpura,dermatitis,nefritis,vaskulitis,dan sindrompoliartritis yang dapat
fatal.
|
-
|
Kadang-kadang gangguan saluran
pencernaan.
|
-
|
Kegagalan hati dan ginjal,rasa
ngantuk,sakit kepala,rasa
logam.
|
PERINGATAN/PERHATIAN :
-
|
Pada penderita dengan gangguan
hati dan ginjal sebaiknya dilakukan pemeiiksaan fungsi hati dan ginjal
secara periodik.
|
-
|
Pada keadaan neoplastik pengobatan
dengan Allropurinol harus dimulai,sebelum diberi obat sitotoksik.
|
-
|
Hentikan pengobatan bila terjadi
reaksi alergi(kemerahan pada kulit) atau demam.
|
-
|
Hentikan pengobatan bila timbul
kekeruhan pada mata,sebaiknya dilakukan pemeriksaan mata secara
periodik.
|
-
|
Penggunaan pada wanita hamil atau
wanita subur hanya bila ada pertimbangan manfaat dibandingkan resikonya.
|
-
|
Penggunaan jangka lama dapat
menyebabkan katarak.
|
-
|
Allopurinol dapat meningkatkan
frekuensi serangan artritis gout akut sehingga sebaiknya Colchicine
diberikan bersama pada awal terapi.
|
-
|
Hati-hati bila diberikan bersama
Vidarabin.
|
-
|
Hindari penggunaan pada penderita
dengan insufisiensi ginjal atau penderita dengan hiper urisemia
asimptomatik.
|
-
|
Bila terjadi
anoreksia,berkurangnya berat atau gatal-gatal harus dilakukan pemeriksaan fungsi
hati.
|
INTERAKSI OBAT :
-
|
Pemberian bersamaan dengan
Mercaptopurine/Azathioprine (antagonis purin) akan memperkuat efek
sitostatika,jadi dosis untuk obat ini dikurangi25-35%.
|
-
|
Pemberian bersamaan dengan
Theophylline dan derivat xantin akan mengurangi klirens Theophylline dan
dosis harus dikurangi untuk mencegah toksisitas.
|
-
|
Allopurinol menghambat metabolisme
obat di hati.
|
-
|
Allopurinol juga meningkatkan
toksisitas obat-obat sitotoksik seperti Cyclophosphamide.
|
ATURAN PAKAI :
-
Dewasa :
|
- Dosis awal sehari 100 mg,setiap
minggu ditambah dengan 100 mg/hari sampai dicapai dosis optimal. Maksimal
sehari
800mg.
|
- Untuk penderita gangguan fungsi
ginjal:
|
100-200 mg sehari.
|
- Untuk hiperurisemia sekunder:
|
100-200 mg
sehari.
|
Anak-anak 6-10 tahun dengan
kanker:
|
maksimal 300 mg
sehari.
|
No comments:
Post a Comment